Pages

Kamis, 23 Januari 2014

Microsoft Mengizinkan Pelanggan non-US Untuk Menyimpan Data di Server Luar US


Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, Brad Smith, Penasihat Umum Microsoft mengungkapkan bahwa Microsoft akan memungkinkan pelanggan luar Amerika Serikat untuk menyimpan data mereka menggunakan server di luar Amerika Serikat untuk melindungi dari campur tangan ilegal badan intelijen pemerintah Amerika Serikat seperti NSA dan lain-lain. Meskipun banyak perusahaan teknologi lain menentang gagasan ini, Brad Smith


Meskipun banyak perusahaan teknologi lain menentang gagasan ini, Brad Smith merasa bahwa hal seperti ini telah menjadi suatu keharusan setelah kebocoran yang menunjukkan bahwa Amerika Serikat, melalui NSA telah mengawasi data warga negara asing dari Brasil hingga Uni Eropa.
Menurut Brad Smith, pelanggan harus memiliki kemampuan untuk mengetahui apakah data mereka sedang mengalami masalah hukum oleh pemerintah Amerika Serikat dan harus memiliki kemampuan untum memilih dimana data dan informasi mereka tersimpan.
Terbongkarnya NSA yang membaca semua data dan informasi pelanggan dari perusahaan-perusahaan teknologi seperti Google, Apple, Amazon, Microsoft dll membuat penurunan kepercayaan terhadap layanan online dari perusahaan-perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat. Oleh karenanya, menurut Brad Smith, Microsoft perlu melakukan hal seperti itu (pelanggan boleh memilih untuk menyimpan datanya di luar Amerika Serikat) untuk membuat data dan informasi mereka aman dari gangguan badan intelijen Amerika Serikat.
Di Indonesia sendiri, isu privasi data memang tidak seramai negara-negara Eropa dan Amerika. Namun bagi beberapa pengguna layanan online yang peduli dengan privasi, tentunya jika Microsoft benar-benar mengizinkan pelanggan luar Amerika Serikat bisa memilih tempat penyimpanan data mereka, ini menjadi kabar yang baik.
Bagaimana dengan kalian?

dikutip dari: idwinphone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar